Kanalberita.id, Baturaja—-Meroketnya harga cabai merah menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kabupaten OKU. Solusinya Pj Bupati OKU terus dorong petani cabai agar survive.
Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd kepada wartawan mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan dengan Perum Bulog OKU untuk mengendalikan harga. “ Petani bisa menikmati harga yang pantas dan konsumen juga bisa membeli dengan harga terjangkau,” tegas Bupati. Saat ini harga cabai di pedagang pengecer dikisaran angka Rp 90.000/kg hingga Rp 100 ribu/kg. Sedangkan di tingkat petani hanya Rp 25 ribu/kg hingga Rp 30 ribu/kg.
Hal itu dikatakan Penjabat Bupati OKU H Tedy Meilwasayah SSTP MM MPd sata meninjau kebun cabai merah di Desa Karya Jaya Kecamatan Sinar Peninjauan. Kelompok Tani Cabai Harapan Makmur Desa Karya Jaya yang diketuai Sugiyanto. Kelompok tani Harapan Jaya ini sudah sukses dengan produksi cabainya yang luar biasa dalam 1 hektarnya dapat mengahasilkan 1 ton cabai. Tercatat 12 hektare cabai merah milik Kelompok Tani Cabai Harapan Makmur Desa Karya Jaya yang sepanjang tahun terus berproduksi. “Bayangkan dari kelompok tani ini saja bisa memproduksi cabai 12 ton/panen, belum dari kelompok lainnya,” puji Teddy dengan wajah sumringah. Kujungan ke kebun cabai ini diikuti Asisten III Romson Fyri SH MH, Kepala Dinas Pertanian Ir Hermin, Kepala Dinas PUPUR Ir H Uliah Mahdi MM, Kepala dinas Perikan dan Peternakan Ir Hj Tri Aparianingsih dan pihak terkait.
Kelompok Tani Cabai Harapan Makmur Desa Karya Jaya, Sugiyanto didampingi Iqbal menuturkan, cabai yang ditanam merupakan memiliki keunggulan, cabangnya banyak sehingga buahnya juga banyak, memiliki bentuk tanaman yang tegak. Warna buah merah menyala dan dapat dipanen saat hijau. Tahan virus gemini dan toleran penyakit Antraknosa. Cabai jenis ini sangat cocok dengan karakteristik tanah di aeral perkebunan cabai Kelompok Tani Cabai Harapan Makmur Desa Karya Jaya. Untuk membuka satu hekatar kebun cabai dibutuhkan biaya Rp 30 juta/hektar, mulai dari mencangkul, menanam, pupuk dan biaya perawatan lainnya. Cabai bisa dipanen sebanyak 30 kali petik selama 6 bulan. “Alhamdulillah hasilnya lumayain, apalagi kalau harga di tingkat petani bisa blebih mahal lagi,” kata Iqbal. Kelompok tani Hapaan Makmur menyambut gembira rencana Pj Bupati OKU akan membantu mengendalaikan harga dengan bekerja sama dengan pihak Bulog.
Dikesempatan itu Teddy menjelskan, Kabupaten OKU memang ada beberapa daerah yang cocok untuk budi daya cabai, seperti di Desa Karya Jaya Kecamatan Sianr Peninjauan, di Desa Merbau Kecamatan Lubuykbatang, lalu di Kecamatan Sosohbuayrayap. Selain cabai bawang merah juga cocok dibudi dayakan di wilayah-wilayah tersebut.
Lebih jauh PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd menyampaikan bahwa salah satu penyumbang inflasi di Kabupaten OKU adalah cabai, untuk itu Kabupaten OKU terus menggalakkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga salah satunya dengan menanam cabai. Selain itu untuk menekan angka inflasi dengan menanam cabai maupun bawang di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten OKU. Bupati juga menghimbau para ibu rumah tangga untuk mencoba menanam cabai di pekarangan rumah, karena cabai ini bisa ditanam di pot atau di polybag dan cepat panen. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, minimal bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan di rumah tangga maisng-masing.
Lebih jauh Pj Bupati OKU menyampaikan bahwa Kabupaten OKU sangat cocok dengan berbagai tanaman, dan terbukti dari Desa Desa Karya Jaya sukses dengan produksi cabainya 1 hektar dapat menghasilkan 1 ton cabai. Pemerintah Kabupaten OKU kata PJ Bupati, telah memberikan bantuan benih sayuran kepada masyarakat untuk dapat ditanam di pekarangan rumah dan tanah kosong, sehingga dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kegiatan seperti ini dapat mengedukasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditamami benih sayuran. (edo)