Kanalberita.id, Baturaja— Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Hukum (FISIPH) Universitas Baturaja menggelar Forum Group Discussion (FGD) kurikulum Outcome Based Education (OBE).
Diskusi menghadrikan para alumni dan stake holder dari 3 program studi: Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan dan Hukum Bisnis. Kegiatan dipusatkan di kampus Unbara Kamis (7/8/2025) dihadiri Warek I Yunizir Djakfar MIP, Dekan FISIPH Septiana Wulandari M.IKom, Wadek I Rakhmat Saleh MIP, Wadek II Bianca Virggiana MIKom. Kaprodi Komunikasi Dian Novitasari M.IKom, Kaprodi Ilmu Pemerintahan Yahnu Wiguno Sanyoto MIP, Kaprodi Ilmu Hukum Bisnis, Titie Syahnaz Natalia MH. Dari undangan tampak Praktisi Hukum Akmad Kabul SH MH, praktisi jurnalistik, perwakilan badan usaha yang ada di OKU dan alumni FISIP dan Hukum UNBARA, Dinas Komunikasi dan Informasi OKU diwakili Dede Fernandes dan undangan lainya.
Dekan FISIPH Septiana Wulandari M.Ikom menjelaskan, Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) adalah pendekatan kurikulum yang berfokus pada hasil pembelajaran atau capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diinginkan. Lebih lanjut Dekan FISIPH mengatakan, dalam kurikulum OBE bukan hanya materi yang disampaikan, tetapi juga kemampuan dan kompetensi yang harus dimiliki lulusan. Kurikulum ini dirancang dengan menetapkan hasil pembelajaran terlebih dahulu, kemudian merancang pengalaman belajar dan metode penilaian yang sesuai untuk mencapai hasil tersebut. Adapun tujuan utama Kurikulum OBE bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan fokus pada hasil pembelajaran yang terukur dan relevan. Untuk capaian itu Kurikulum OBE dirancang untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Lebih jauh Dekan FISIH menjelaskan, di FGD Kurikulum OBE diharapkan masukan dan saran dari peserta. Sementara itu peserta nampak antusias menyampaikan pendapat dan saran. Pada umumnya peserta diskusi menyarankan agar di kurikulum yang baru ini agar porsi peraktek ditambah agar mahasiswa memiliki bekal pengalaman saat memsuki dunia kerja. “ Secara umum semua kurikulum sudah bagus, namun porsi praktek agar ditambah untuk bekal setelah mahasiswa lulus siap memasuki dunia kerja’ imbuh Dede. (edo)







