Berdamai: Menata Ulang Rakyat dan Wakil Rakyat

oleh -140 Dilihat
Haerul Anwar - ordinary people
Haerul Anwar - ordinary people

Penulis :

Haerul Anwar – ordinary people

 

Kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai akibat dari demonstrasi menentang DPR RI menjadi sebuah potret nyata dari kekecewaan yang mendalam. Rakyat, yang sudah lama merasa tak didengar. Akhirnya memilih cara yang lebih keras untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Namun, di balik amarah tersebut, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik: Pentingnya berdamai dan membangun kembali kepercayaan antara wakil rakyat dan rakyat.

Indonesia adalah bangsa yang besar, dan sebagaimana sejarah mencatat, kita telah melalui banyak ujian. Namun, kali ini adalah ujian yang datang dalam bentuk kekerasan dan kerusuhan. Tentu saja, tidak ada pembenaran untuk kekerasan. Namun, kita harus merenungkan dengan hati yang jernih: apa yang sesungguhnya kita perjuangkan? Apakah perubahan hanya bisa tercapai melalui suara keras yang merusak, atau bisa kita temukan jalan untuk memperbaiki bangsa ini melalui jalan yang lebih konstruktif dan damai?

 

Menumbuhkan Pengertian melalui Dialog

 

Kerusuhan ini adalah refleksi dari ketidakpuasan yang telah lama terpendam. Kekecewaan rakyat terhadap keputusan politik yang dibuat oleh wakil rakyat kita adalah sesuatu yang tidak bisa kita abaikan begitu saja. Namun, kita tidak bisa terus terjebak dalam perpecahan ini. Berdamai dimulai dengan membuka ruang untuk dialog, bukan hanya dalam bentuk demonstrasi, tetapi dalam interaksi yang lebih manusiawi, yang mendengarkan satu sama lain.

Para wakil rakyat kita perlu menumbuhkan kembali rasa empati dan perhatian terhadap rakyat yang mereka wakili. Mereka harus lebih mendekatkan diri dengan konstituen mereka, bukan hanya di saat pemilu atau saat ada demonstrasi besar, tetapi setiap hari. Tugas seorang wakil rakyat adalah menyerap aspirasi masyarakat, merespons keluhan, dan memastikan bahwa setiap keputusan yang mereka ambil tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi juga rakyat yang lebih luas.

Baca Juga :  Awal Penyaluran Dana Desa Oleh KPPN Baturaja Tahun 2023

 

Kebijakan yang Membumi dan Berkeadilan

 

Tak bisa dipungkiri, kebijakan yang sering diambil oleh DPR RI selama ini terkadang terasa jauh dari realitas masyarakat. Kebijakan yang mengabaikan suara rakyat akan selalu memicu rasa ketidakadilan. Kebijakan yang berpihak kepada rakyat adalah kebijakan yang memastikan pembangunan sosial berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi.

Rakyat tidak bisa hanya diajak bicara soal angka-angka besar dan makroekonomi, namun mereka lebih membutuhkan kebijakan yang memberi dampak nyata di lapangan: peningkatan kualitas hidup, akses kesehatan yang terjangkau, pendidikan yang berkualitas, dan pengurangan kemiskinan.

Salah satu contoh nyata ketidakberpihakan kebijakan adalah keluhan yang disampaikan oleh ribuan pengemudi ojek online (OJOL). Tarif yang ditetapkan platform aplikasi sering kali tidak berpihak pada pengemudi, meskipun mereka adalah ujung tombak layanan yang membantu mobilitas masyarakat setiap hari. Pengemudi OJOL mengeluhkan tarif yang terlalu rendah, yang tidak sebanding dengan biaya operasional mereka, seperti bahan bakar, perawatan kendaraan, dan waktu yang mereka habiskan. Mereka juga merasa bahwa keluhan mereka yang sudah disampaikan ke DPR sebelumnya sering kali tidak mendapatkan tanggapan yang memadai.

Baca Juga :  TINDAK BULLYING TERHADAP SISWA SERTA SOLUSINYA

Meskipun kebijakan tarif tersebut lebih menguntungkan pihak platform dan konsumen, dampak buruknya dirasakan langsung oleh pengemudi, yang justru menjadi tulang punggung ekonomi mereka. Kekecewaan ini mencerminkan ketidakberpihakan kebijakan terhadap kelompok yang paling terdampak. Keluhan yang terus terabaikan ini adalah contoh nyata bagaimana kebijakan tidak selaras dengan kebutuhan dan kondisi lapangan, terutama di sektor-sektor yang mengandalkan tenaga kerja informal seperti ojek online.

 

Pendidikan Politik dan Keterlibatan Masyarakat

 

Untuk mencegah terjadinya kerusuhan di masa depan, pendidikan politik harus diperkuat. Rakyat yang paham tentang hak dan kewajiban mereka, yang mengerti cara menyampaikan aspirasi tanpa melibatkan kekerasan, adalah kunci dari keberlanjutan demokrasi yang sehat. Sistem demokrasi yang kita anut bukan hanya tentang memilih wakil rakyat, tetapi juga tentang kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan kritis dalam setiap kebijakan yang dibuat.

Rakyat harus diberikan ruang untuk berbicara dengan cara yang konstruktif, agar tidak terjebak dalam kekerasan atau provokasi yang tidak produktif. Wakil rakyat harus mendengarkan dan menjawab pertanyaan, keluhan, serta aspirasi rakyat dengan transparansi dan akuntabilitas. Karena pada akhirnya, demokrasi sejati adalah tentang kemitraan antara rakyat dan wakil mereka.

 

Perbaikan Kualitas Kepercayaan dan Integritas

Setelah kerusuhan ini, sudah saatnya para wakil rakyat untuk mengevaluasi kembali integritas mereka. Kepercayaan rakyat kepada pemerintah dan lembaga legislatif adalah aset yang sangat berharga. Tanpa kepercayaan itu, maka proses politik kita akan terancam rusak.

Baca Juga :  Keadilan Sosial: Sebuah Utopia atau Keniscayaan di Tangan Pemerintah

Namun, kepercayaan tidak bisa diberikan begitu saja; ia harus diperoleh melalui tindakan nyata. Para wakil rakyat harus menjaga integritasnya, bersikap jujur dan transparan dalam setiap kebijakan yang mereka buat. Salah satu langkah pertama adalah dengan mengakui kesalahan jika ada kebijakan yang tidak berjalan dengan baik, dan melakukan perbaikan yang nyata.

 

Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

 

Kita semua tahu, kerusuhan bukanlah jalan keluar. Untuk mencapainya, kita membutuhkan kemauan untuk berubah, baik dari pihak pemerintah, wakil rakyat, maupun masyarakat itu sendiri. Berdamai bukan berarti melupakan masalah, tetapi memilih untuk menemukan solusi yang lebih baik, lebih damai, dan lebih membangun.

Sebagai bangsa, kita harus melihat masa depan kita dengan penuh harapan, bukan dengan kebencian dan perpecahan. Rakyat dan wakil rakyat harus bergandengan tangan, saling mendengarkan, dan bekerja bersama untuk memperbaiki sistem demokrasi dan kesejahteraan kita. Karena hanya dengan persatuan dan kerja sama yang tulus, kita dapat mewujudkan cita-cita besar Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Tulisan ini ingin menggugah kita semua untuk berdamai, tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai bangsa yang besar. Sebuah bangsa yang siap belajar dari masa lalu, memperbaiki diri, dan menatap masa depan yang lebih baik. Sudah saatnya untuk memilih jalan damai, karena melalui damai, kita bisa meraih perubahan yang lebih berarti. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.