Penulis : Ngatini SE
Kepala Seksi Bank KPPN Baturaja
Di balik semangat anak-anak belajar di ruang kelas sederhana, dan dedikasi para guru yang mengabdikan diri di pelosok negeri, ada aliran kerja senyap namun penuh makna yaitu penyaluran dana pendidikan dari negara untuk masa depan bangsa. Di wilayah kerja KPPN Baturaja, roda pendidikan digerakkan tidak hanya oleh niat tulus para punggawa keuangan, tetapi juga didukung sistem keuangan negara yang semakin kuat dan transparan. Pemerintah juga terus melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat kualitas pendidikan di daerah. Salah satunya adalah transformasi sistem pembayaran tunjangan guru yang langsung disalurkan ke rekening guru.
Hingga 31 Juli 2025, KPPN Baturaja telah menyalurkan lebih dari Rp258,9 miliar untuk mendukung kualitas pendidikan di Kabupaten OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan. Dana ini terdiri dari BOP PAUD yang berfungsi sebagai operasional satuan pendidikan dalam menyelenggarakan layanan pendidikan anak usia dini sebesar Rp8,9 miliar, BOP Kesetaraan sebesar Rp1,7 miliar untuk membuka kembali jalan bagi mereka yang sempat tertinggal dengan adanya bantuan operasional satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan kesetaraan program paket A, paket B, dan paket C yang meliputi sanggar kegiatan belajar dan pusat kegiatan belajar masyarakat di wilayah kabupaten OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan. Selain itu terdapat juga penyaluran dana BOS senilai Rp92,8 miliar sebagai batuan operasional satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan dasar dan pendidikan menengah misalnya untuk administrasi kegiatan sekolah, penyediaan alat-alat pembelajaran, pembayaran honor, pengembangan perpustakaan, pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dan lain-lain. Dan yang tidak kalah penting, tunjangan guru sebesar Rp155,4 miliar telah disalurkan sebagai wujud penghargaan negara kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
Namun, lebih dari sekadar angka, dana ini menjadi penggerak penting bagi terciptanya pemerataan akses serta peningkatan kualitas layanan pendidikan di seluruh pelosok negeri. Dengan transformasi penyaluran yang kini dilakukan langsung dari kas negara ke rekening penerima melalui KPPN, prosesnya menjadi lebih cepat, lebih bersih, dan lebih transparqan. Guru tak lagi harus menunggu lama untuk menerima haknya. Sekolah tak lagi gamang dalam merancang program belajar karena dana hadir tepat waktu.
Transformasi ini menghapus sekat birokrasi, menggantinya dengan prinsip efisiensi serta akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan. Negara hadir lebih dekat, lebih nyata. Guru-guru tersenyum lega saat tunjangan mereka tiba tanpa hambatan. Dan anak-anak bisa mendapat akses pendidikan yang lebih layak dan lebih bermutu dengan guru yang lebih fokus pada tugas mendidik untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih berkualitas.
Inilah bentuk nyata gotong royong anggaran. Pemerintah pusat, Kementerian Keuangan melalui KPPN dan seluruh elemen pendidikan, sama-sama berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai realitas yang dirasakan langsung manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Karena di balik setiap lembar dana yang disalurkan, tersimpan mimpi anak negeri yang ingin terbang lebih tinggi. (***)







