Tronton Batubara Patah As Ditengah Jembatan Lalin Terganggu

oleh -1508 Dilihat

Kanalberita.id, Baturaja—Kendaraan berat truck tronton Hino bermuatan 36 ton batubara patah As di Jembatan  Ogan II  Kota Baturaja  Kabupaten OKU Jumat (17/2/2023). Akibatnya arus lalu lintas di jalur Lintas Sumatera Baturaja mengalami kemacetan.

Truck pengangkut batubara patah as di tengah Jembatan ogan II Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. Akibatnya arus lalu lintas terganggu. Foto Kanalberita.id / Apriansyah
Truck pengangkut batubara patah as di tengah Jembatan ogan II Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. Akibatnya arus lalu lintas terganggu. Foto Kanalberita.id / Apriansyah

Pantauan di lapangan, tampak satu unit mobil truck tronton  sarat muatan batu bara mogok di atas Jembatan Ogan II Baturaja. Truck tronton Hino BE 8586 VC yang dikemudikan oleh Hery ini mengalamai patah as  di tengah jembatan. “ Pukul 10.00 WIB   semalam, truck bermuatan  36  ton batu bara  ini  rusak, mobil tidak bisa diderek,” kata Hery. Menurut Hery, mobil truck tronton yang dikendarainya itu adalah angkutan batu bara ini datang dari Tanjung Enim tujuan Lampung dengan muatan puluhan ton batu bara.

Baca Juga :  Pasangan Selamat Dan Rohaya Hidup Rukun Walau Serba Kekurangan

Sementara itu buntut dari truck batubara macet Jembatan Ogan II ini mengakibatkan   kemaceten arus lalu lintas. Kasat Lantas Polres OKU AKP Dwi Karti Astuti SH menurunkan 12 personil Satlantas Polres OKU  Polda Sumsel untuk mengurai kemacetan.

Kasat Lantas yang juga didampingi Bripka Meslando Barseka SIP menjelaskan, sejak malam hari petugas  berusaha mengurai penumpukan kendaraan di Jemabatn Ogan II. Petugas Satantas Polres OKU bersiaga di mulut jembatan dari dua arah mengatur arus lalu lintas . Kendaraan dari dua arah  secara bergantian melaju, sementara bagi pengendara sepeda motor yang berani melewati bahu jembatan diperbolehkan khususnya yang memiliki nyali.

Baca Juga :  Roadshow TPAKD Provinsi SumSel di Kabupaten OKU

Namun bagi yang tidak berani terutama ibu-ibu atau remaja puteri tidak dianjurkan lewat bahu jembatan karena khawatir tergelenicir apalagi Sungai Ogan Sedang pasang .

Pengendara sepeda motor sebagian besar memilih sabar menunggu giliran melintas sesuai pengaturan dari petugas.” Dak berani lewat pinggir jembatan itu, takut tergelincir. Kami tunggu antrean bae’ kata salah seorang pengendara motor yang sudah berusia lanjut.

Disisi lain, masyarakat pengguna jalan mengeluhkan aktvitas mobil angkutan batu bara yang sudah menjadi “Raja” di jalan raya. Jumlahnya mencapai ribun armada yang bermuatan batu bara melebih tonase jalan. “Luar biaso nian mobil batubara ini, jingoklah jalan kito ini cepat nian rusak,” keluh salah seroang pengguna jalan.  Aktivitas mobil pengangkut batu bara ini memang mengganggu pengguna jalan lainnya, apalagi sering melakukan konvoi dan menyulitkan pengendara lainnya untuk memotong rangakaian truck yang konvoi ini. Sementara bila harus mengiring dari  belakang konvoi truck ini dipastikan jadwal perjalanan akan terganggu apalagi yang mau berangkat kerja ataupun kepentingan mendesak.

Baca Juga :  Polda Sumsel Respon Cepat Bantu Korban Banjir Muratara, Bukti Polri Hadir Ditengah Masyarakat

Masayarakat berharap pihak terkait mencarikan solusi terbaik misalnya membangun jalan khusus untuk angkutan batubara sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. (ca)

Print Friendly, PDF & Email

No More Posts Available.

No more pages to load.