H Teddy Meilwansyah Tebar 210 Ribu Ekor Ikan Di Perairan Sungai Ogan

oleh -1262 Dilihat
Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd bersama Kepala Dinas Perikanan OKU Ir Hj Tri Aprianingsih menebar bibit ikan di periaran Sungai OKU. Kanalberita.id / Edo
Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd bersama Kepala Dinas Perikanan OKU Ir Hj Tri Aprianingsih menebar bibit ikan di periaran Sungai OKU. Kanalberita.id / Edo

Kanalberita.id, Baturaja—Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd menebar 210 ribu bibit ikan di perairan sungai Ogan, Sabtu (27/4/2024).

Kadin Perikanan Kabupaten OKU Ir Hj Tri Aprianingsih mengatakan, bibit ikan yang ditebar terdiri dari bibit ikan nilem 200 ribu ekor dan jelawat 10 ribu ekor. Ikan nilem dan jelawat ini masuk jenis ikan yang hidup di air bergerak dan  tidak bisa dibudidayakan di kolam. Penebaran dilakukan secara simbolis di Sungai Ogan belakang Masjid Jamik Baturaja. Dilakukan juga penebaran di Baturaja Barat. Baturaja Timur. Sosoh Buay Rayap, Lubuk Batang, Pengandonan dan Ulu Ogan.

Baca Juga :  Purnawirawan Polri dan Warakawuri Siap Menangkan 'BERTAJI'

Dikesempatan itu, Pj Bupai OKU mengatakan, ikan –ikan yang dilakukan restocking ini memang ikan asli yang hidup di perairan Ogan, namun belakangan ini ikan ini sudah mulai langka. Pihaknya berharap dua jenis ikan (nilem dan jelawat) ini akan berkembang biak di periarangSungai Ogan.

Setelah 3-6 bulan ikan ini sudha besar dan bisa ditangkap oleh masyarakat untuk seluas-luasnya dinikmati masyarakat OKU. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kabuaten OKU dalam mengurangi angka stunting. Saat ini jumlah anak stunting di Kabupaten OKU  262 anak stunting .

Baca Juga :  Ponpes Alam Al - Iskandariy Modern Gratiskan Biaya Pendidikan

Sedangkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ir Hj Tri Aprianingsih menjelaskan, ikan-ikan yang ditebar di peraiaran Sungai Ogan ini memnag diperuntukan  sekuas-luas bagi masyarakat OKU.

Namun saat saat menangkap ikan tetap menggunakan perangkat pennagkap ikan yang ramah lingkungan . “Tidak boleh menyetrum  atau menggunakan bius atau tuba yang akan merusak biota air lainnya” imbuh Kepala Dinas Perikanan OKU. (edo)

Print Friendly, PDF & Email

No More Posts Available.

No more pages to load.