TAPD OKU Angkat Bicara Masalah APBD Perubahan Tidak Dibahas

oleh -535 Dilihat
: Kepala BKAD OKU Setiawan AK MM. Kanalberita.id / Edo
: Kepala BKAD OKU Setiawan AK MM. Kanalberita.id / Edo

Kanalberita.id, Baturaja—APBD Perubahan tidak bisa dibahas karena DPRD OKU belum memiliki Alat Kelengkapan Dewan (AKD), kini giliran TAPD  (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) angkat bicara.

Kepala BKAD  OKU Setiawan AK MM selaku perwakilan TAPD  kepada awak media Selasa (8/10/2024) menjelaskan, terkait tidak dibahasnya APBD Perubahan  OKU tahun 2024 sudah dilaporkan dan dikonsultasikan ke  Provinsi dan Mendagri melalui Dirjen Bina Keuangan Daerah tanggal 1 Oktober 2024. Hasilnya pihak propinsi dan  Dirjen Bina Keuangan Daerah   menjelaskan, tentang aturan bahwa yang berwenang membahas anggaran adalah  AKD yakni Badan Anggaran. Sedangkan DPRD OKU hingga saat ini  belum membentuk AKD.

Dikesempatan itu  Setiawan, menjelaskan kronologinya  sebagai berikut,  Pemkab OKU telah melaksanakan tahapan-tahapan sesuai yang diamanahkan Permendagri Nomor 15 Tahun 2023 Tentang ketentuan umum penyusunan APBD baik induk maupun perubahan.  Pada tanggal 5 Agustus 2024 telah disampaikan KUA PPAS

Baca Juga :  Semen Baturaja Bantu 3Kontainer dan 15 Kotak Sampah Untuk DLH OKU

Perubahan tahun 2024 ke dewan. Seyogyanya  sesuai target di minggu ke-2 bulan Agustus 2024  sudah ada pembahasan bersamaa  Banggar DPRD dengan TAPD .

Lebih lanjut Setiawan menjelaskan, karena sudah melewati batas waktu namun tidak tercapai kesepakatan, sesuai pedoman apabila tidak tercapai kesepakatan maka akan dikeluarkan Keputusan Bupati Tentang KUA PPAS Perubahan 2024. Kemudian Pemerintah Daerah menyampaikan Raperda Tentang Perubahan APBD. Berdasarkan pedoman Umum Penyusunan APBD Permendagri No 15 tahun 2023 dan hasil konsultasi ke Kemendagri tanggal 13 September 2024, maka tanggal 17 September 2024 ditetapkan Keputusan Bupati  Tentang KUA PPAS dan Raperda APBD Perubahan selanjutkan disampaikan ke dewan pada tanggal 19  September 2024.

Baca Juga :  Regu PKS Polres OKU Juara I Polda Sumsel

Namun setelah tanggal 19 September 2024 Pimpinan Sementara DPRD OKU mengirim surat undangan  untuk rapat banggar membahas KUA PPAS melalui Panitia Kerja (PANJA) Anggaran.  Disisi lain sesuai arahan Kemendagri dan  Pedoman tidak lagi membahas  KUA PPAS APBD Perubahan.  Setiawan selaku perwakilan TAPD menegaskan meskipun pihaknya menghadiri undangan pimpinan dewan sementara  namun kapasitasnya  untuk menghormati kelembagaan DPRD,  bukan untuk membahas KUA PPAS .”Sebab panitia kerja ini tidak sesuai dengan Pasal 16 (3) PP Nomor 12 Tahun 2018 (3) yang berbunyi kebijakan umum APBD menjadi Dasar bagi Badan Anggaran DPRD bersama   Pemerintah Daerah  untuk membahas rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara. “Dalam PP tersebut menyebutkan Badan Anggaran bukan Panja” tandas Setiawan. Itulah sebabnya TAPD hadir dalam kapasitas menghormati kelembagaan dewan bukan mengakui legalitas dari Panja sebab Panja tidak dikenal dalam PP Nomor 12 tahun 2018.

Baca Juga :  Hiburan Organ Tunggal Dilarang Mainkan Musik Remix

Lebih jauh perwakilan TAPD menjelaskan, saat ini DPRD OKU baru memiliki Pimpinan Sementara. Pimpinan  sementara hanya memiliki 3 kewenangan yakni ( mengajukan pimpinan definitif, membuat peraturan dan Tatib Dewan serta membentuk alat kelengkapan dewan). Otomatis tidak bisa membahas anggaran karena anggaran hanya bisa dibahas oleh Badan Anggaran Dewan. (edo)

Print Friendly, PDF & Email

No More Posts Available.

No more pages to load.