Baturaja, KanalBerita.id – Beberapa bulan belakangan ini, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), sering terdengar lagu daerah yang berjudul “Di Dusun Ditinggal Kundang”.
Lagu yang berirama Batanghari Sembilan, diiringi ketikan gitar tunggal dari gitaris bernama Lahmudin (52), dengan penyanyi bernama Nurbana (58) ini viral sering terdengar dan muncul di media sosial, baik itu di Facebook, Instagram, WhatsApp maupun di YouTube.
Hal tersebut ditanggapi antusias oleh Lahmudin, seorang musisi dan pelastari gitaris tunggal warga Desa Belandang, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU, saat ditemui di kediamannya di Desa Belandang.
Menurut Lamudin, selama ia memainkan gitar dengan ketikan irama khas Batanghari Sembilan mengiringi lagu “Di Dusun Ditinggal Kundang” yang dinyanyikan oleh rekannya Nurbana. Lamudin sempat merasakan adanya suatu chemistry yang tidak biasa pada lagu Di Dusun Ditinggal Kundang”.
“Chemistry atau perasaan tidak biasa itu terasa saat kami, yaitu saya dan ibu Nurbana sedang latihan memainkan dan menyanyikan lagu Di Dusun Ditinggal Kundang, saat itu ayam disini ramai berkokok bersahut-sahutan hingga akhir lagu selesai dinyanyikan ,”kata Lamudin, Kamis (22/09/22).
“Bikin bulu kuduk saya merinding pada saat kami latihan waktu itu, mungkin karena itu ya lagu ini viral dan banyak disenangi orang ,”sambung Lamudin disertai senyum kecil cerianya.
Cerita senada juga diutarakan salah satu akun Facebook bernama Veveng AS, yang berkomentar pada salah satu video edisi lagu “Di Dusun Ditinggal Kundang” yang tercipta pada 4 bulan lalu oleh sang pencipta lagu bernama Raden Sentana Wijaya (49), warga Baturaja, Kabupaten OKU.
Menurut akun Facebook bernama Veveng As, pada saat ayam berkokok sengaja ia membuat rekaman sendiri memutar lagu “Di Dusun Ditinggal Kundang” dengan diputarkan lagunya ayam jago dan direkam, hasilnya benar-benar membuat ayam berkokok bersahut-sahutan. (net)
