Kanalberita.id, Baturaja—PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi ekonomi secara berkelanjutan kepada masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM. Seperti Deni Saputra, pengusaha kopi dengan merek “Ngupi Ku-day”, yang sukses mewujudkan impiannya membangun usaha kafe berkat pendampingan dan pembinaan dari Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh SMBR.
Deni Saputra (Deni), warga Kemalaraja, Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, adalah seorang pegawai swasta yang merintis usaha “Ngupi Ku-day” pada 2018. Untuk memaksimalkan hasil kebun kopinya seluas 2 HA di Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan, serta memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya dengan membuka lapangan pekerjaan.
“Saya sangat bersyukur bisa bergabung di Rumah BUMN Baturaja yang telah membantu memasarkan produk dan diikutsertakan dalam pameran-pameran sehingga Ngupi Ku-day bisa dikenal luas dan meningkatkan penjualan. Sekarang usaha saya jauh berkembang. Produk kopi saya sudah masuk ke beberapa hotel dan kafe di Martapura dan Palembang. Impian saya untuk punya kafe sendiri juga tercapai. Kalau ditanya omzet, rata-rata saya bisa dapat hingga Rp50 juta per bulan. Jauh sekali kondisinya saat awal membangun usaha,” kata Deni.
Deni mengisahkan masa sulitnya saat awal merintis usaha. “Modal saya saat itu Rp500 ribu dan saya belum punya mesin roasting dan mesin giling kopi. Jadi saya harus titip ke orang. Pelanggan masih terbatas pada teman dan tetangga sekitar rumah, sehingga saya harus menawarkan produk secara door to door. Pendapatan kala itu sekitar Rp100 ribu,” ungkap Deni. Beruntunglah pada 2019, dirinya mendapat informasi tentang Rumah BUMN Baturaja dari media sosial. Dengan dukungan dari teman, Deni memutuskan untuk bergabung. Di Rumah BUMN Baturaja usahanya mendapat pendampingan dan bantuan pemasaran, serta diikutsertakan ke pameran-pameran. Setiap selesai pameran, Deni mengaku ada saja pelanggan yang menghubungi untuk memesan kopi ke nomor yang tertera di kemasan produk. Dari situ pelanggan mulai bertambah dan omzet terus meningkat.
Menurut Deni, yang menjadi daya pikat produk kopinya adalah pada biji kopinya. Kopi Ngupi Ku-day diolah dari biji kopi yang dipetik saat sudah merah (petik merah), atau yang sudah matang sempurna untuk menghasilkan cita rasa kopi jenis robusta yang pas dan nikmat, serta aroma yang harum. “Tahun 2020 akhirnya saya bisa beli mesin roasting dan mesin giling kopi. Karena banyak yang
ingin menikmati kopi langsung di tempat, maka di tahun 2023 saya membuka kafe Ngupi Ku-day di Baturaja. Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang. Total karyawan saya saat ini seluruhnya ada 8 orang,” ujar Deni.
Sejak resmi beroperasi, kafe Ngupi Ku-day buka pada pukul 14.00 – 24.00 dan sedikitnya ada 50 pelanggan yang berkunjung setiap harinya. Mereka yang berkunjung rata-rata berusia 35 tahun ke atas yang ingin menikmati kopi dengan suasana rumahan. Kini, Ngupi Ku-day bekerja sama dengan Rumah BUMN Baturaja menjalankan program Kedai Kopi Ramah Lingkungan (eco cofe) atau minum kopi bayar dengan sampah plastik sebagai bagian dari kepedulian terhadap
lingkungan. Rumah BUMN Baturaja juga memberikan bantuan dalam pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), pendampingan sertifikasi halal, pemasaran di marketplace PaDi UMKM, hingga neon box atau plang nama toko.
“Saya tidak menyangka ternyata neon box ini pengaruhnya besar juga karena setelah dipasang banyak orang jadi tahu dan berkunjung. Terima kasih Rumah BUMN Baturaja atas pendampingan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Semoga terus membantu UMKM untuk maju,” tutup Deni.
Vice President of Corporate Secretary SMBR, Basthony Santri mengatakan, kepedulian SMBR terhadap UMKM binaan yang dibuktikan melalui pendampingan dan pembinaan lewat Rumah BUMN Baturaja terus melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang ikut berkontribusi terhadap ekonomi daerah dan membuka lapangan pekerjaan untuk mendukung pemerintah mengurangi angka pengangguran. Deni Saputra adalah satu dari 261 UMKM yang mendapat pendampingan dan pembinaan di Rumah BUMN Baturaja, mulai dari bantuan proses perizinan, sertifikasi halal, beragam pelatihan, hingga packaging dan pemasaran produk. Selain itu, Rumah BUMN Baturaja juga memfasilitasi UMKM untuk berpartisipasi dalam ajang pameran berskala nasional hingga internasional, seperti IBD Expo pada 2018, Lampung Fair yang diadakan setiap tahun, hingga ICPF di Kuala Lumpur Malaysia pada 2019.
“Pelibatan UMKM dalam berbagai pameran bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi, serta memperluas jangkauan pemasaran produk sehingga tidak hanya dapat dijangkau oleh warga lokal tetapi juga menasional bahkan go global,” kata Basthony. (edo)