Kanalberita.id, Baturaja—Satu pekerja tewas dan 1 mengalami patah kaki dalam musibah ambrolnya dinding beton drainase yang berlokasi di Lorong Serasan, Desa air paoh Kecmatan Baturaja Timur Kabupaten OKU Jumat (23/1/2025).
Menurut informasi, musibah yang menimpa pekerja terjadi sekira pukul 10.00 WIB, korban yang meninggal atas nama Adi Putra (41) buruh harian lepas yang beralamat di Lorong Oxindo RT 07 RW 02 Kelurahan Satu Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang. Sedangkan korban yang mengalami patah kaki atas nama Irwansyah M Akil (41) pekerjaan buruh harian lepas .
Alamat Lorong Beringin Jaya No 494 RT 18 RW 05 Kelurahan 13 Ulu Kecamtan Seberang Ulu 2 Kota Palembang (korban mengalami lukan patah tulang pergelangan kaki sebelah kiri).
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK MH melalui Kapolsek Baturaja Timur AKP Hariyanto yang menjelaskan, pada hari Jum’at (24/1/2025), sekira pukul 10.15 WIB para pekerja melaksanakan pembongkaran mal dinding drainase, saat melakukan pembongkaran mal dinding drainase, tanah dibalik dinding tersebut longsor dan ambruk sehingga menimpa 2 orang pekerja, yang mengakibatkan 1 (satu) orang pekerja meninggal dunia dan 1 (satu) orang pekerja mengalami luka berat.
Berdasarkan keterangan dari saksi pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2025 telah dilaksanakan pembangunan pengecoran dinding drainase bertempat di Lorong Serasa Belakang Yayasan Asyifa Baturaja Desa Air Paoh Kec. Baturaja Timur Kab. OKU. Kemudian sehari kemudian tepatnya Jum’at ( 24/1/2025) Januari 2025 sekira pukul 10.15 WIB pekerja melaksanakan pembongkaran mal dinding drainase yang baru berusia 1 hari itu dibongkar. Saat melakukan pembongkaran mal dinding drainase, tanah dibalik dinding tersebut longsor dan ambruk sehingga menimpa 2 orang pekerja, yang mengakibatkan 1 (satu) orang pekerja meninggal dunia dan 1 (satu) orang pekerja mengalami luka berat. Kasus ini sudah ditangani polisi. Aparat kepolisi dari Polsesek Baturaja Timur Polres Ogan Komeirng Ulu sudah mengambil keterangan saksi-saksi terkait kasus drainase ambrol menelan korban jiwa.
Butuh waktu 1 Jam 15 menit untuk melakukan evakuasi korban tertimpa dinding drainase ambrol . Evakuasi dilakukan tim pihak Kepolisian, TNI, Damkar dibantu masyarakat setempat. Selanjutnya korban atas nama Adi Putra dilarikan ke ke rumah sakit RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja. Mayat korban sempat dititipkan di kamar jenazah RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja. Selanjutnya sekira pukul 14.15 WIB jenazah Adi Putra (41) dibawa kerumah kediamannya yang berada di Kota Palembang. Menurut Kapolsek korban yang luka atas nama Iwan M Akil juga dibawa ke Palembang.
Menurut Kapolsek Baturaja Timur AKP Hariyanto SH, pukul 10.15 WIB dua pekerja pembangunan drainase yang tertimpa dinding drainase yang ambruk, dibutuhkan waktu 1 Jam 15 menit untuk mengeluarkan dua korban yang terperangkap dib bawah reruntuhan tembaok drainase. Kemudian sekira pukul 11.30 WIB kedua korban berhasil di Evakuasi oleh tim pihak Kepolisian, TNI, Damkar dan masyarakat setempat.
Disisi lain, proyek pekerjaan pembangunan drainase sepanjang 80 M ini sudah dikerjakan sekitar 5-6 hari. Tidak banyak informasi yang didapat di tempat kejadian perkara (TKP) karena di lokasi pekerjaan pembangunan tidak dipasang papan nama proyek sehingga tidak ada yang tahu siapa pemborong dan nama perusahaan selaku pelaksana yang mengerjakan pembanguan drainase .
Drainase di Air Paoh Kecamatan Baturaja Timur Kabuaten OKU yang ambrol dan menelan korban jiwa dibangun terkesan dibangun asal asalan. Pantauan di lapangan, drainase yang ambrol ini kondisinya memang memprihatinkan, menurut informasi warga sekitar bangunan menuurkan bangunan ini memang sempat mangkrak selama 2 bulan. Kemudian pembangunan dilanjutkan di bulan Januari 2025 dna baru sekitar 5-6 hari dikerjakan.”Bangunan ini memang dikerjakan terkesan asal-asalan, besinya saja hanya ditancapkan ke tanah padahal tanahnya labil karena air masih mengalir d di dalam siring,” kata Rolan .
Rolan yang rumahnya tepat di belakang drainase yang ambrol ini menuturkan, saat kejadian mereka dikejutkan dengan suara mirip mobil tabrakan. Warga sekitar malah lari ke jalan raya (jalan Lintas Sumatera) yang jaraknya sekitar 75 meter dari TKP. Seteleh tiba di jalan raya tidak ada kecelakaan, ternyata suara keras itu bersumber dari drainase yang roboh di belakang rumah Rolan. Meurut Rolan, begitu mengetahui asa korban w\arga lau mencara bantuan bala bantuan kemudian datang tim dari polisi, babinsa dan damkar berjibaku melakukan evakuasi korban yang terjebak reruntuhan bagungan drainase. (edo)