Kanalberita.id, Baturaja—Sekitar 359 orang dari empat keberangkatan kereta api penumpang dibatalkan, dikarenakan tanah tempat tumpuan rel kereta api di Petak Jalan Stasiun Gilas KM 206+0/2 amblas Jumat (28/4/2023) dini hari.
Keberangkatan yang dibatalkan masing-masing KA Kuala Stabas keberangkatan dari stasiun Kereta Api Baturaja Divre IV Tanjung Karang tujuan Tanjung Karang yang berangkat pukul 06.00 WIB sebanyak 106 penumpang. Kemudian KA Ekspres Rajabas yang berangkat dari Baturaja yang berangkat siang tujuan Tanjung Karang dan Kertapati sebanyak 130 orang dan calon penumpang KA Kuala Stabas siang dari Baturaja –Tanjung Karang sebanyak 123 orang.
Hal itu dikatakan Kepala Stasiun Kereta Api Baturaja Divre IV Tanjung Karang, Abdullah didampingi Waka Stasiun Baturajja Ristianto. “Alhamdulillah proses pengembalian uang pembelian tiket berjalan kondusif dan lancar,” terang KS Baturaja.
Dikatakan KS Baturaja, uang pembelian tiket dikembalian 100 persen tanpa potongan, semua calon penumpang yang gagal berangkat bisa menerima karena ini musibah alam. “ Masih untung kito belum naik kereta, saya akan naik tarvel ke Lampaung,” terang Zaki mahaiswa yang akan berangkat ke Lampung naik Kuala Stabas. Mahasiwa yang langsung merental mobil ini mengaku baru tahu informasi kereta gagal berangkat setelah tiba di Stasiun Baturaja pukul 06.00 WIB. Zaki langsung menukarkan tiket keberangkatan dengan uang tunai Rp 30 ribu sesuai tarif tiket yang dibelinya.
Lebih anjut Abdullah menjelaskan, untuk membantu perbaikan tanah tempat tumpuan rel kereta api yang amblas, PT KAI menerjunkan petugas dari Stasiun Payakabung (OI) sampai ke Staisun Rejosari (Lampung). Upaya ini dilakukan untuk membebaskan rel KA agar normal kembali. Mataerial berupa batu balas didatangkan dari Payakabung dan Rejosari untu menimbun tanah tumpuan rel kereta api yamg amblas. Didatangkan juga alat berat jenis excavator mini di Kota Baturaja. Rel turun sekitar 20 cm dari kedudukan semula akibat tanah amblas, beruntung segera dikatahui oleh pengawas jalan (resor jalan rel) yang stand by di Stasiun Martapura. Pengawas jalan ini rutin mengontrol jalan 2 X sehari.
Menurut KS Baturaja, tanda-tanda amblas itu sudah terlihat sejak pukul 19.00 WIB, lalu terus dipantau dan terlihat tanah tempat tumpuan rel turun sekitar 20 cm. Kondisi ini langsung di laporkan sehingga diputuskan kereta babaranjang dan keberangkatan kereta penumpang dibatalkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (ca)