Kanalberita.id—-Grand Ballroom Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi arena debat perdana Pilkada Jakarta pada Minggu malam, 6 Oktober 2024. Suasana meriah terasa dengan kehadiran para pendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), yang turut memeriahkan acara dengan nyanyian riang dan sorak-sorai penuh semangat.
Meskipun ramai, para pendukung RIDO tetap mematuhi aturan yang berlaku. Mereka tidak bersuara saat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta berdebat di atas panggung. Namun, pada jeda iklan dan momen-momen yang diperbolehkan, nyanyian dukungan mereka bergema di seluruh ballroom, memperlihatkan semangat mereka untuk memenangkan pasangan RIDO di Pilkada Jakarta.
“Ri Ri Ri, Ri Ri Ri. Do Do Do, Do Do Do. Ja Ja Ja, Ja Ja Ja. RIDO untuk Jakarta. Ri Ri Ri, Ri Ri Ri. Do Do Do, Do Do Do. Ja Ja Ja, Ja Ja Ja. RIDO untuk Jakarta,” sorak para pendukung.
Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan yel-yel lain yang semakin memanaskan suasana debat. “RIDO, RIDO, RIDO. RIDO, RIDO, RIDO. Cagubnya tiga, gubernurnya satu. Cagubnya tiga, gubernurnya satu,” ujar mereka kompak.
Di atas panggung, pasangan Ridwan Kamil-Suswono menyampaikan berbagai gagasan yang mereka bawa. Ide-ide tersebut, yang sebagian besar berasal dari aspirasi masyarakat Jakarta, difokuskan pada tema debat perdana yaitu Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
Ridwan Kamil menyatakan bahwa setiap calon gubernur memiliki niat baik, namun pendekatan dan gaya mereka mungkin berbeda. Ia menekankan pentingnya rasa keadilan sebagai prinsip kepemimpinan dan memprioritaskan perluasan lapangan kerja, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga melalui pemberdayaan perempuan.
“Saya kira semua calon punya niat baik. Mungkin cara dan gayanya berbeda, tapi tujuannya sama, yaitu mewujudkan keadilan. Selain itu, kita juga harus memperluas lapangan pekerjaan. Namun, yang membedakan kami adalah fokus pada pemberdayaan ibu-ibu yang tinggal di rumah melalui program bernama Sekolah Perempuan,” ungkap Ridwan Kamil.
Dalam debat perdana ini, tujuh panelis yang akan mendalami program masing-masing paslon adalah pakar komunikasi politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto. Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Beki Mardani. Peneliti BRIN, Siti Zuhro, dan Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Nurliah Nurdin.