Kanalberita.id, Baturaja— Buntut kasus anak dikurung dalam toilet area SPBU UB Grup Usaha Baru) massa melakukan aksi demo menuntut pihak manajamen bertanggung jawab.
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan Terhadap Anak (ALASAN) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar aksi di SPBU UB Jalan Garuda Lintas Sumatera, Kamis (26/01/23).
Juru bicara aksi Josi Robert membacakan 3 tuntuan massa. Pertama, mendesak Pemerintah Kabupaten OKU (Ogan Komeirng Ulu) segera mencabut izin ushaa SPBU UB lantaran tidak mencukung Pemerintah Kabupaten OKU sebagai kabupaten layak anak tingkat pertama. Tuntutan ke-2, mendesak pihak kepolisian Ogan Komeirng Ulu agar tetap memproses hukum terhadap terduga pelaku penyekapan serta pihak manajemen SPBU UB yang ikut bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang Undang Pelindungan Anak dan Undnag Undang lainnya dikarenakan kasus ini bukanlah delik aduan melainkan delik biasa sebagaimana yang telah diatur daam ketentua KUHP. Tuntutan ke-3 mendesak kepada Pertamina Region Sumatera Bagian Selatan untuk dapau menutup SPBU UB dengan Nomor. 24,321.112 karena lalai melakukan tanggung jawab lingkungan serta lalai membina karyawannya yang menyebabkan kekerasan terhadap anak.
Sementara itu, demo yang dilakukan puluhan massa ini merupakan wujud kekecewaan terhadap penanganan kasus pengurungan 3 orang anak di dalam toilet SPBU hari Kamis (29/12/2022) lalu. Juru bicara aksi, Josi Robert menilai SPBU UB tidak mendukung Pemerintah OKU sebagai Kabupaten Layak Anak. Dikatakan Robert, Kabupaten berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini adalah kota penyandang layak anak tingkat pratama.
Disisi lain, pihak manajemn UB diwakili pengawas SPBU UB , Leo Saputra . Menurut Leo, masalah ini sudah clear kedua belah pihak sudah sepekat menyelesaikan masalah secaar kekeluargaan alaias sduah damai.
Jawaban dari perwakilan
Rupanya jawabab dari pengawas SPBU UB ini tidak dinilai tidak memberikan solusi sehingga massa tidak puas dengan jawaban yang disampaikan perwakilan dari SPBU UB. Juru bicara aksi akhirnya menarik mundur massa dan mengancam akan menurunkan massa lebih banyak lagi apabil kasus ini tidak segera menemukan solusi yang diharapkan. (ca)