Kanalberita.id, Baturaja— Fly Ash & Bottom Ash (FABA) atau sisa pembakaran batubara PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1menjadi penghasilan utama dari BUMDES “Harapan Bunda” Desa Keban Agung Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
BUMDES “Harapan Bunda” Desa Keban Agung memproduksi batako dan faving blok dengan memanfaatkan sisa pembakran batubara kini sudah beromset puluhan juta rupiah.
BUNDES yang berdiri sejak 17 Januari 2025 diketuai oleh Abu Yazid membuat batako dan paving blok dengan memanfaatkan Fly Ash & Bottom Ash (FABA) hasil pembakaran Batubara yang disuplai dari PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1.
Direktur PT SSP PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1 (2×150 MW) Miftahur Rahman melalui Manajer dan Humas, Gunawan Ichsan yang ditemui di lokasi Rabu (13/3/2025) menjelaskan, PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1 terus menjalin kemitraan dengan UMKM di lingkungan perusahaan. Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLTU Sumbagsel-1 realisasikan program pemberdayaan masyarakat sekitar PLTU Mulut Tambang. Saat ini Bumdes “Harapan Bunda” Desa Keban Agung Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU, dalam mengolah FABA (Fly Ash & Bottom Ash) menjadi produk batako dan paving blok dengan berbagai bentuk dan ukuran yang bernilai ekonomis. FABA hasil pembakaran Batubara oleh PLTU dijadikan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan Batako, hebel dan paving blok. Menurut Gunawan, kedepan diharapkan Desa Keban Agung dapat menjadi sentra produksi Batako, Hebel dan Paving blok dengan kualitas yang baik di Kabupaten OKU.
Gunawan yang juga didampingi super visor Ir H Novrizal menjelaskan, keunggulan dari Batako dan Faving Blok yang memanfaatkan bahan baku dari FABA bahan bakunya lebih halus dan padat. Kemudian lebih efiesin karena mendekatkan bahan baku hanya berjarak sekitar 3 Km dari BUMBES Harapan Bunda. Gunawan menjelaskan bahwa Bottom Ash yang bisa menjadi bahan pengganti pasir, hal tersebut karena tipe boiler di PLTU Sumbagsel-1 menggunakan tipe boiler CFB ( Circulating Fluidized Bed). Dimana proses pembakaran menggunakan batubara dan untuk mempertahankan panas dalam ruang bakar digunakan Bed Material. Salah satu bed material itu adalah bottom ash itu sendiri dan ini merupakan salah satu tipe boiler yang baru di Indonesia karena hampir PLTU yang ada menggunakan metode PCB (Pulverized Coal Boiler).
Hasil produksi paving blok, batako dan produk lainnya sangat padat dan untuk tingkat kekerasan dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Hal tersebut karena dalam proses produksinya menggunakan mesin cetak otomatis sehingga kualitasnya bisa terjaga. Salah satu kelebihan dari pabrik serupa dan bahan yang sama adalah penggunaan material pasir yang sangat sedikit, hal tersebut karena bahan pasir digantikan oleh bottom ash hasil pembakaran di PLTU Sumbagsel-1. Typikal bottom ash yang digunakan itu sama dengan pasir baik tekstur maupun kekerasannya.
Sementara itu penanggung jawab produksi BUMDES “Harapan Bunda” mengatakan, semua bahan baku maupun peralatan mesin merupakan bantuan dari PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1. Dijelaskan Abu Yazid, BUMDES “Harapan Bunda” Desa Keban Agung merupakan binaan dari PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1 sudah beromzet Rp 28 juta/bulan.
Dikatakan Abu Yazid, BUNDES “Harapan Bunda” sudah memproduksi sekitar 1.500 sampai 2000 pcs per hari dengan mempekerjakan 8 karyawan secara bergantian. Shiff pagi dari pukul 08.00WIB -16.00 WIB dan shiff siang dari pukul 17.00 WIB -00.00 WIB. Semua peralatan, fasilitas serta bahan baku berupa FABA (Fly Ash & Bottom Ash) disuplai oleh PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1. “Untuk menggaji karyawan masih dibayar oleh PT Sumbagselenergi Sakti Pewali (PT SSP) PLTU Mulut Tambang Sumbagsel-1. Insya Allah kalau sudah mandiri nanti kami bisa menggaji sendiri karyawan kita,” terang Abu Yazi. Dikesempatan itu Abu Yazid berharap agar program kolaborasi dalam bentuk kemitraan antara pihak Perusahaan dan BUMDES tetap dipertahankan dan dikembangkan untuk mendorong kemajuan di desa sekitar perusahaan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan ytang sudah membina kami sehingga masyarakat memiliki usaha. Abu Yazid juga mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga asset negara yang memebrikan manfaat luas kepada masyarakat. (edo)