Kanalberita.id, Baturaja—Penjabat Bupati OKU Muhammad Iqbal Alisyahbana SSTP MM menginstruksikan OPD teknis terkait mengal agar petani dan nelayan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) segera mendapat barcode untuk memenuhi kebutuhan oprasional para petani.
Untuk OPD teknis kata bupati agar mendata ulang berapa jumlah yang akan diajukan ke BPH Migas. Kemudian didaftarkan lalu segera ajukan ke BPH Migas “ Tolong dikawal supaya petani segera mendapat barcode untuk membeli BBM bersubsidi.” Imbuh Bupati.
Hal itu disampaikan PJ Bupati OKU dalam rapat terpadu KTNA, Pertamina, Dinas Pertanian, Peternakan dan Hiswana Migas dan pengusaha SPBU. Rapat diselenggarakan di Rumah Dinas Bupati OKU Senin (16/12/2024). Menurut iformasi dari Ketua KTNA OKU Asnawi, sejak diberlakukannya pembelian BBM dengan menggunakan barcode, petani dan nelayan yang kesulitan membeli BBM bersubsidi, padahal untuk opresional mesin alat pertanian ataupun perahu mesin nelayan membutuhkan bahan bakar. Menanggapi keluhan petani dan nelayan ini, PJ Bupati langsung menggelar rapat terpadu yang dihadiri pihak-pihak terkait utnuk mencarikan solusi agar aktivitas petani dan nelayan berjalan normal.
Di kesempatan itu Sales Branch Manager Fuel III Pertamina Sumatera Selatan Ferry Fernando menjelaskan proses cara mendapatkan barcode, selain kendaraan. ” Yang sudah lazim itu yang dapat barcode itu kendaraan, untuk petani atau nelayan dibutuhkan rekomendasi ,” kata Ferry Fernando. Lebih jauh Ferry menjelaskan, rokemendasi dibutuhkan surat dari dinas terkait, dengan menyebutkan nama jenis mesin, lokasi bantuan yang dibutuhkan ada jumlah volume diatur oleh BPH Migas.
Selanjutnya diajukan ke BPH Migas yang alan memverifikasi layak atau tidak. Nanti akan tertbitkam barcode. Kemudian barcode petani perlu diupdate setiap bulan atau dalam jangka waktu tertentu didaftarkan lagi divalidasi lagi. Update bertujuan untuk antisipasi penyalahgunan barcode oleh yang bukan berhak sehingga BBM bersubsidi benar-benar tepat sasaran. Agar BBM bersubsidi benar-benra menyentuh sasaran perlu pengawasan. “Pada prinsipnya pihaknya siap mensupport kebutuhan petani/KTNA yang membutuhkan BBM.” Kata Ferry.
Menanggapi hal ini Pj Bupati OKU Muhammad Iqbal Alisyahbana SSTP MM mengatakan agar pemegang barcode benar-benar menjajaga barcode masing-masing jangan sampai disalah gunakan sebab ini akan merugikan para petani. Karena barcode menggunakan sistem aplikasi. Kalau ada penyalah gunaaan maka sistem akan mengunci. Jangan sampai kelompok tani tergiur ditawari oknum dengan iming-iming uang. Dikatakan Iqbal, barcode sudah mengatur berapa kuota yang dbutuhkan petani ada aplikasnya, dan jejak digitalnya otomatis terecord .Apabila dipinjamkan ke orang lain, maka kuota petani akan berkurang dan saat membutuhkan BBM sudah tidak bisa lagi membeli sesuai kebutuhan yang sudah diberikan sesuai kuota. (edo)